Halo semua, gimana kabarnya?

Kehabisan ide untuk jalan-jalan? Kali ini aku akan share cerita liburan ku bersama tour Bromo. Quite affordable menurut aku untuk liburan yang bisa dinikmati banget. Kebetulan aku ambil paket trip di Fun Adventure dengan harga Rp300.000,00 sudah include Jeep ke beberapa spot wisata dan snacks. Why do we need Jeep? Karena perjalanan menuju beberapa spot wisata di Bromo menanjak juga ada yang berpasir. So we do need Jeep to complete our trip in Bromo.

Aku menginap di Hotel Grage Malang, lokasinya di daerah Kabupaten Malang, agak jauh dari Kota Malang. Tetapi aku akui hotel ini termasuk hotel strategis di Malang karena dekat dengan beberapa tempat wisata seperti Hawaii Waterpark, juga termasuk hotel murah di Malang karena harganya terjangkau sekitar Rp300.000,00 per malamnya. Namun, aku kurang suka dengan beberapa service hotel ini, yaitu seprainya kotor, ada bercak cokelat-cokelat. Di hari kedua aku pikir akan diganti, tapi teryata tidak. Cuma diberesin aja bed-nya. Terus, di kamar hotelku pintunya seret, jadi agak susah untuk buka tutup pintunya. Untuk makanan, selama aku menginap di hotel ini, aku mengandalkan makanan dari GoFood karena aku tidak mengambil paket menginap dengan breakfast. Mengingat aku akan menghabiskan satu pagi di Bromo, jadi aku memutuskan tidak mengambil breakfast-nya.

Aku memulai perjalanan ke Bromo pada pukul 12.00 malam. Kami bertemu dengan pihak tur di KFC Alun-alun kota Malang. Tujuan pertama kami adalah ke Pananjakan 1, spot melihat sunrise Bromo. Perjalanan dari KFC Malang menuju kawasan Bromo sekitar 3 jam. Sesampainya di sana masih sekitar pk. 03.00 dan hawanya dingin banget di sini, aku pake jaket tebal dan masi berasa kedinginan banget. Aku ke sana di bulan Maret dan weekdays tapi rame lho, yang dateng ke sana. Gak cuma turis lokal doang, ada juga beberapa turis luar yang datang dan hendak melihat sunrise di Bromo lho.

Daan akhirnya sunrise Bromo yang ditunggu datang juga. Tapi sayangnya mataharinya ngumpet nih. Jadi cuma kayak gini pemandangannya. Not bad sih, karena ada Gunung Bromo-nya jadi dramatis gitu. Tapi aku yakin kalau awannya geser sedikit dan mataharinya kelihatan pasti lebih cantik.

Ini sunrise Bromo pas masih gelap 


Ini udah lumayan terang, tapi mataharinya ngumpet :(

Dingin banget, aku pake kupluk, jaket tebal, legging panjang, dan sepatu. Perlu banget bawa sarung tangan.
BTW ini masih di Pananjakan 1, spot melihat sunrise.

Lokasinya masih di area Pananjakan 1

Setelah waktu sunrise Bromo sudah berlalu, aku kembali ke jeep dan memulai perjalanan ke Love Hill. Nah ini sudah di wilayah Bromo banget, banyak pasir dan stepa. Banyak bukit dan tempatnya ala ala banget, pas buat kamu yang hobi foto-foto.

Love Hill, banyak pasir dan bukit.

Aku dan Jeep

Puas foto-foto di Love Hill, habis itu kita lanjut ke Gunung Bromo-nya. Jadi di wilayah Bromo ini banyak bukit-bukit dan gunung yang sudah tidak aktif. Hanya Gunung Bromo yang masih aktif dan membuat gunung Bromo terlihat berwarna hitam keabuan sendiri. Sedangkan bukit dan gunung lain yang sudah tidak aktif, sudah ditumbuhi rumput-rumput hijau. Kita cuma diantar oleh Jeep di kaki gunungnya aja. Bahkan gak di kaki gunung persis. Lumayan jauh ke kaki gunungnya. Di situ banyak kuda, yang ditawarkan sebagai transportasi menuju kawah Bromo. Sebenarnya bisa aja sih jalan ke kawah Bromo, tapi jauh banget. Aku pribadi memilih naik kuda, untungnya driver aku mau nego-in ke tukang kudanya, jadi harganya gak mahal-mahal banget, sekitar Rp120.000,00 an, meskipun emang dapet kudanya yang kecil sih. Ada juga kuda yang gede gagah gagah gitu deh, tapi harganya bisa dua kali lipat kudaku.

Kudanya kecil banget, tapi murah, ehe

Pas naik kuda, kita gak dilepas sama kudanya doang kok. Empunya kuda juga nemenin sampai kawah dan balik lagi buat nuntun kudanya. Jalan kaki si bapak, hebat banget deh emang karena jauh banget. Sebelum sampai ke kaki gunung, kita melewati hamparan pasir yang luas, ada Pura Luhur Poten di hamparan pasir tersebut. Lokasinya dekat dengan kaki gunung Bromo. Menurut informasi yang kudapat, Pura ini digunakan oleh masyarakat Tengger untuk melakukan ibadah keagamaan.

Daan akhirnya waktunya mendaki Gunung Bromo bersama kuda dan empunya. Medannya berbatu dan lumayan tinggi juga lho. Ada juga beberapa wisatawan yang jalan kaki menuju kawah. Whew, salut sama mereka. Tapi ternyata, kita gak dianter sampe kawah. Kita dianter sampe tangga yang menuju ke kawah. Yes, ada tangga yang terbuat dari batu, yang menuntun kita ke kawah Bromo. Lumayan tinggi juga naiknya dan harus hati-hati karena tangganya kecil-kecil tapi banyak.

 Tangganya banyak dan kecil-kecil.
Tinggi kan? Istirahat sambil foto-foto.

Sampai juga di kawah Bromo, yang cukup ramai dan harus ekstra hati-hati di sana. Kita bisa melihat gejolak lava-nya, bau belerang, juga asap. Sedihnya adalah banyak banget sampah di sana. Ada juga tulisan-tulisan vandalism di sana. Hmm, please deh, jangan sesekalinya nodain tempat wisata, karena itu citra Indonesia di mata wisatawan internasional. Merusak keindahan banget.
 OOTD ala ala di salah satu spot Bromo

 Masih foto- foto di area Bromo
Nah, ini di kawah Gunung Bromo

Setelah puas berfoto-foto di kawah Bromo, aku turun lagi melewati tangga kecil-kecil yang banyak itu. Lalu turun dengan kuda lagi, diantar ke area parkir Jeep. Ada yang jualan bakso Malang, karena memang baru makan pop mie aja pas pagi nunggu sunrise, aku pun membeli bakso Malang. Lumayan murah, cuma Rp15.000,00 di tempat wisata, rasanya juga enak (mungkin karena tercampur sedikit pasir?). Oh, ya sehabis ini ada 2 spot wisata lagi yang dikunjungi dan 2 spot wisata tersebut tidak ada MCK-nya. Jadi better, kamu buang air dulu di kawasan Bromo ini sebelum lanjut ke Pasir Berbisik dan Bukit Teletubies.

Menuju tempat jeep, pasir semua!

Lanjut ke Pasir Berbisik. Sebenarnya lokasinya cuma hamparan pasir abu-abu yang luas dan berangin. Menjadi spot wisata, karena lokasi ini pernah digunakan untuk shooting film Pasir Berbisik (2001) yang dibintangi Dian Sastro. Film ini cukup terkenal dan meraih berbagai penghargaan juga. Berikut adalah foto-fotoku di Pasir Berbisik.

Pemandangannya bukit dan pasir 

Pasir semua.

Pasir Berbisik

Nah, ini waktunya kita ke spot terakhir ke Bukit Teletubies. Dinamai Bukit Teletubies karena banyak bukitnya, kayak di film Teletubies zaman dulu. Di sini lebih banyak rumputnya dibanding pasir. Tempatnya masih ala ala juga, bisa banget buat foto-foto.

Banyak ilalang tinggi di Bukit Teletubies

Masih ada pasirnya juga, tapi kebanyakan rumput. Oke buat foto-foto.

Udah ada jalan aspalnya lhoo.

Foto di antara rumput di Bukit Teletubies

Daan, berakhir lah wisata Bromo ini. Kami diantar kembali naik Jeep ke Kota Malang.

Pesan dan kesannya Bromo itu cantik banget. Buat kalian orang Indonesia yang sudah sering keluar negeri, tapi belum pernah ke Bromo, please sempatkan ke sini. Harganya juga affordable pas juga buat mahasiswa yang mau liburan bareng teman-temannya. Yang pasti buat orang Indonesia wajib banget sesekali datang ke Bromo. 

Seusai wisata Bromo ini, aku lanjut ke Museum Angkut dan Batu Night Spectacular lho. Aku akan lanjutkan ceritanya di On Vacation to Bromo Malang Part 2.

Thank your for reading my blog, guys. Ada yang pernah ke Bromo dan punya kesan pesan lain juga? Yuk sharing di komentar :)

See you on my next post.

With love,

Novia.

All photos are shot by Yedija Luhur .
Haloo.

Gimana kabar kalian? Kali ini aku mau membahas review UV Bright Cushion dari Make Up For Ever (MUFE). Cushion memang lagi in banget, tren dari Korea Selatan, dan MUFE, salah satu produk asal US yang juga ikutan mengeluarkan cushion juga.

Refill MUFE UV Bright Cushion

Sekilas mengenai cushion, cushion bisa dibilang seperti foundation / bb cream yang berbentuk sponge dan diletakan pada tempat bedak. Jadi waktu kamu lihat packaging-nya gak beda jauh dengan kemasan bedak padat/compact foundation. Namun pas kamu buka, maka akan terlihat sponge yang lembap. Masing-masing cushion mempunyai karakteristik yang berbeda-beda ada yang pori-pori sponge-nya besar, ada juga yang kecil. Menurut BA Laneige di Lotte Shopping Avenue, cushion dengan pori-pori kecil lebih baik daripada cushion yang berpori-pori besar. Namun, aku sendiri belum pernah mencoba cushion yang berpori-pori kecil.

Pada umumnya cushion mengandung SPF yang berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar matahari. Selain itu, selayaknya kosmetik asal Korea Selatan lainnya, cushion juga menghasilkan efek glowing atau dewy.

Kemudian sekilas mengenai MUFE, produk MUFE memang terkenal oke-oke banget mulai dari setting spray, foundie, loose powder, dsb. Banyak banget yang naksir dan cocok sama MUFE. Produknya juga termasuk produk make up branded yang banyak dicari dan digunakan make up artist. Pas lihat Cushion MUFE, aku penasaran dan langsung cari produknya di Sephora Online. Sayangnya cushion-nya lagi gak ada stock kalau gak salah, tapi karena aku penasaran banget, jadi aku beli refillnya.

Klaim dari UV Bright Cushion MUFE adalah

"This 3-in-1 foundation provides a bright luminous finish, intense hydration thanks to the “Moisture Duo Complex” and SPF 35 protection. UV BRIGHT CUSHION combines the coverage benefits of a lightweight, liquid foundation with the convenience and ease of a portable compact. Feels cool and weightless with a watery fresh formula encapsulated in the cushion sponge. Coverage can be customized for a flawless finish effect. Skin looks dewy, bright and healthy, and feels fresh and hydrated." (Source: Sephora)

Yang diklaim adalah hasil yang glowing, dewy, dan kulit sehat. UV Bright Cushion ini juga mengandung  SPF 35.

MUFE UV Bright Cushion Sponge yang Berpori-pori Besar

Penampakannya sama dengan cushion lain. Jenis cushion dengan pori pori yang besar. Pas aku beli cuma ada 3 shade, yaitu marble, ivory, dan warm ivory kalau gak salah. Karena takut terlalu terang dan terlalu gelap, maka aku pilih shade ivory. Tapi ternyata, shade ini terlalu terang buat aku. Kabar baiknya, sekarang di Sephora ada 5 shade untuk cushion dari MUFE ini, jadi kamu bisa pilih shade yang sesuai dengan warna kulit kamu. Kalau kulit kamu cenderung kuning atau kecokelatan, lebih baik kamu pilih warna yang lebih gelap dari ivory ya. Ini shade-nya di wajahku.

Di bagian kiri wajahku sudah mengguanakan UV Bright Cushion MUFE, bagian kanan belum.

Sudah menggunakan UV Bright Cushion di seluruh wajahku

Efeknya glowing dan dewy di wajah, selayaknya produk asal Korea Selatan. Tapi hasil glowing-nya bukan berarti jadi terlihat seperti kinclong atau kilang minyak banget, ya, ala ala kulit sehat gitu kok.
Meskipun berefek glowing, cushion ini nggak memberikan efek lengket di kulit wajah aku dan ringan banget juga, kayak berasa cuma pakai pelembab di kulit. Untuk coverage-nya low to medium. Aku rasa agak sulit juga untuk di-build ke high. Karena aku udah coba nge-build cushion ini untuk menutupi kantong mata dan bekas jerawatku, namun hasilnya tetap saja kelihatan.

Kalau kulit kamu berminyak banget, aku saranin kamu gunain primer dulu sebelum menggunakan cushion ini. Setelahnya, kamu juga wajib menggunakan loose powder. Karena di kulit wajah aku yang normal cenderung berminyak, lumayan bikin kulit wajah aku minyakan setelah pemakaian 4-5 jam di luar ruangan.

Aku udah gunain cushion ini beberapa kali dan cocok cocok aja. No breakout or cakey. Aku memang udah yakin sama kandungan produknya MUFE, sih, pasti aman karena harganya cukup buat dompet aku menangis.

Aku rekomendasiin banget cushion MUFE ini buat kamu yang suka make up Korea Selatan, yang glowing dan natural. Cushion MUFE ini juga cocok buat kamu yang pengen buat no make up look atau buat kamu juga yang pengen make bb cream tapi gak perlu ngotorin tangan, pake brush, atau pake sponge tambahan. Cushion ini memang mempersingkat waktu make up banget, menurut aku, karena sekali tap uda cukup banyak yang nempel di wajah. Aku pribadi selalu bawa cushion MUFE di tas aku, untuk retouch atau sebagai concealer pas touch-up alis.

Kesimpulannya untuk UV Bright Cushion dari MUFE ini adalah.

Kelebihan: ringan, cocok buat kamu yang suka hasil glowing/dewy/natural/ala ala Korea Selatan, gak lengket, no breakout, no cakey, simple dan mudah digunakan.

Kekurangan: kurang cocok buat kamu yang suka tampilan matte, coverage low-medium dan gak bisa dibuild ke high, lumayan mahal tapi worth to try kok!

Repurchased? Aku akan berpikir keras untuk menjawab hal ini, karena aku sebenarnya lebih suka dengan foundie yang matte dan bisa dibuild ke high coverage (karena kantung mataku besar dan bekas jerawatku banyak :( ). Tapi aku penasaran juga coba cushion dari brand lain.

Sekian dulu ya review dari aku soal UV Bright Cushion dari MUFE.
Adakah dari kalian yang sudah mencoba dan punya pendapat yang berbeda? Jangan ragu untuk sharing di comment, ya, karena hasil / efek sebuah produk di setiap orang bisa berbeda-beda loh. :) Sampai ketemu di postingan aku selanjutnya.

With love,

Novia