Review Flormar Mat Touch Foundation
Haloo semua. Gimana kabarnya?
Hari ini aku akan kembali review soal make up dan kali ini aku akan review salah satu produk dari Flormar. Sekilas mengenai Flormar, make up ini berasal dari Milan, salah satu kota fashion di dunia dan sudah ada sejak 1970. Pemain lama banget ya di make up dan brand ini mulai masuk ke Indonesia pada Oktober 2016 lalu. Sejak itu Flormar mulai melebarkan sayap, membuka beberapa outlet di kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, dan Surabaya. Brand make up ini juga rajin mengadakan beauty class oleh beauty influencer seperti Janine Intasari, Veroonica Ong, dll.
Oh, ya satu lagi, Flormar terkenal dengan harganya yang terjangkau lho. Dengan budget IDR 500.000, kamu bisa membawa pulang sekitar 3 produk Flormar, bahkan lebih. Dan beberapa produk Flormar menjadi favorit salah satu beauty influencer, Suhay Salim. So worth to try, right?
Kita mulai lihat dari packaging-nya.
Packaging Flormar Mat Touch Foundation
Tidak ada kotak, jadi langsung botol foundie-nya aja. Cara mengeluarkan foundie-nya adalah di-pump. Sekali pump keluarnya cukup banyak. Kalo aku sendiri untuk full face biasanya pakai 2x pump.
Klaim dari foundie ini kalo dari web Flormar adalah
"Creating a velvety and rich texture, it blends with the skin perfectly, gives a mattes and smooth texture, helps skin look perfect and mat all day."
Menjanjikan hasil yang matte, di packaging juga tertulis kalau ada vitamin E nya. Tapi BA di counter bilang kalau foundie ini tidak waterproof. Aku juga beli beberapa produk face dan eye make up Flormar yang lain, dan menurut BA semuanya tidak waterproof.
Ini penampakannya di wajahku.
Before using Flormar Mat Touch Foundation
After using Flormar Mat Touch Foundation
Tekstur foundie-nya creamy cenderung cair jadi tidak terlalu kental. Hasilnya di wajah aku yang kombinasi, tidak terlalu matte, even setelah 1-2 menit masih ada rasa lengket sedikit di wajahku. Tetapi tidak glowing juga. Untuk coverage-nya medium (dengan takaran 2 pump untuk seluruh wajahku), tapi buildable ke full coverage. Di wajahku foundie ini juga ringan, cukup oke untuk digunakan sehari-hari.
Tapi, aku kurang rekomendasiin kalian untuk pakai foundie ini di luar ruangan. Karena di aku, setelah pemakaian foundie ini di luar ruangan selama 4 jam, wajahku jadi oily banget juga cakey.
Aku pernah coba juga untuk pemakaian di dalam ruangan ac. Minyak-minyak di wajah akan muncul setelah 6 jam. Setelah 8 jam akan cakey juga. Even aku uda pakai primer dan loose powder, ketahanannya pun sama saja. Hanya saja lebih matte finished, dan aku sangat rekomendasi penggunaan primer dan loose powder kalau kamu mau coba foundie ini.
Yang aku suka dari foundie ini adalah ringan dan affordable banget. Tidak menimbulkan iritasi atau breakout juga di kulit. Aku akan pakai foundie ini lagi of course, tapi lebih buat acara-acara indoor yang tidak makan waktu lama, misal kondangan, dsb. Tentunya dengan menggunakan primer juga loose powder.
Simpulannya,
Kelebihan: affordable, ringan di wajah, no breakout, buildable ke full coverage, cocok untuk kulit kering (maybe).
Kekurangan : cakey kalau sudah berjam-jam, semi matte, tidak waterproof, kurang cocok untuk kulit berminyak.
Kelebihan: affordable, ringan di wajah, no breakout, buildable ke full coverage, cocok untuk kulit kering (maybe).
Kekurangan : cakey kalau sudah berjam-jam, semi matte, tidak waterproof, kurang cocok untuk kulit berminyak.
Kalau dibandingkan dengan klaimnya produk ini, agak kurang sesuai ya dengan kondisi wajahku yang bertipe kombinasi.
Apakah kalian pernah mencoba foundie ini juga? Jika iya, share yuk di komentar. Karena hasil penggunaan make up dan skincare di wajah setiap orang akan berbeda-beda.
Anw, thanks for reading my blog, guys. Next blog, aku akan review salah satu produk baru dari brand beauty influencer-nya Indonesia, lho! Penasaran? Stay tune ya di Instagram aku @bernadettanovia , karena aku pasti akan update di sana :) See you on my next post, everyone.
With love,
Novia
No comments:
Post a Comment